GRAND DESAIN SMS
DALAM MBS UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN UNGGUL
DI SDN 3 TAMBAK KABUPATEN GRESIK
TAHUN 2015
MAKALAH
Oleh
:
WALUYO
ISKAK, S.Pd.MM
NIP.19710307
199605 1 001
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 TAMBAK KABUPATEN GRESIK
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2015
Jalan Lapangan
Tambak Desa Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perwujudan Pendidikan berkualitas adalah
menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, masyarakat, pihak swasta dan
stake halder pendidikan, utamanya orang tua peserta didik. Peserta didik yang
dimaksud adalah subyek pendidikan yang dipersiapkan untuk menampilkan
keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional dalam
bidangnya masing-masing. Hal ini sangat diperlukan unuk mengantisipasi era
kesejagatan, khususnya globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara
ASEAN, Asia Pasifik dan Dunia ( Mulyasa.2003: 4 )
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik
secara konvensional maupun secara inovatif. Hal tersebut diamanatkan dalam UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Bab II pasal
3. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. ( UU RI No. 20 tahun 2003: 8 ).
Sehubungan dengan tujuan pendidikan Nasional yang berkualitas maka
berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, pihak swasta dan
stakeholder pendidikan. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang jauh dari harapan dan tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini terjadi juga di lembaga penulis
yaitu di SDN 3 Tambak . Di antara permasalahan yang ada di SDN 3
Tambak sebelum kepemimpinan penulis
sebagai kepala sekolah yaitu (1)
krisisnya kepercayaan guru-guru terhadap kepala sekolah, (2) kurang harmonisnya hubungan antara sekolah dengan masyarakat, (3) Manajemen
sekolah yang tidak akuntabel, (4) lingkungan sosial budaya yang kurang
kondusif, dan (5) terhambatnya PBM di kelas.
Berhubungan dengan pendidikan
berkualitas maka diperlukan sekolah yang
unggul agar dapat menjamin kualitas dan tingkat keberhasilan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Bertolak dari permasalahan di atas maka
penulis memiliki tanggung jawab yang besar dan berat untuk menata, mengubah
serta membangun sekolah yang unggul. Untuk itu, penulis tertarik dan perlu menulis
gagasan dengan judul ’’ Grand
Desain SMS dalam MBS untuk membangun sekolah yang efektif dan
unggul di SDN 3 Tambak Kec. Tambak Bawean Gresik tahun 2015’’.
B. Fokus Pembahasan
Masalah yang dibahas dalam penulisan ini terfokus pada penyusunan, pelaksanaaan dan
bentuk dari hasil pelaksanaan program grand design SMS dalam MBS untuk membangun sekolah yang efektif dan
unggul di SDN 3 Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik tahun 2015.
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan ini tidak
terlepas dari beberapa tujuan. Adapun tujuan yang ingin di capai pada kegiatan
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan penyusunan program grand design SMS dalam MBS untuk membangun sekolah yang efektif dan unggul di SDN 3 Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik ?
2. Mendeskripsikan pelaksanaan program grand design SMS
dalam MBS untuk membangun sekolah yang efektif dan unggul di SDN
3 Tambak Kecamatan
Tambak Kabupaten Gresik ?
3. Mendeskripsikan bentuk dari hasil pelaksanaan
program grand design SMS dalam MBS untuk membangun sekolah yang efektif dan unggul di SDN 3 Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik ?
D. Ruang lingkup pembahasan
Agar
tidak menyimpang dari pembahasan maka perlu adanya ruang lingkup peembahasan. Masalah yang dibahas
dalam penulisan ini adalah:
1. Grand artinya agung, hebat, menyenangkan dan design artinya bentuk, pola, mode, rencana.
Jadi Grand design artinya bentuk rencana yang besar dan hebat.
2. SMS adalah
Strategi Meraih Sukses bukan “
short massage service “
3. MBS adalah Manajemen Berbasis Sekolah artinya manajemen yang memberikan otonomi kepada sekolah mendorong
partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat meningkatkan mutu
4. Sekolah yang efektif adalah sekolah yang memiliki program yang
jelas, tepat, dan terinci dan dilaksanakan dengan langkah secara bertahap, sesuai prioritas dan
berkesinambungan sesuai program sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
5. Sekolah yang unggul adalah sekolah yang
memiliki kelebihan, ciri khas, berkarakter, sesuatu yang dibanggakan dan
ditampilkan dibanding dengan sekolah-sekolah lain yang ada di lingkungannya.
BAB II
KAJIAN TEORI
2. 1.Tinjauan umum tentang MBS ( Manajemen Berbasis Sekolah )
2.1.1
Pengertian MBS
Pengertian dari manajemen berbasis
sekolah ( MBS ) adalah model manajemen
yang memberikan otonomi, keluwesan kepada sekolah mendorong partisipasi secara
langsung warga sekolah (guru, siswa, kepsek, karyawan) dan masyarakat (orangtua
siswa, masyarakat, ilmuwan dan pengusaha) untuk meningkatkan mutu sekolah
berdasarkan kebijakan dan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.2.
Fungsi dari MBS
Keberadaan MBS memiliki fungsi yang
penting diantaranya adalah
l Dalam PBM, guru mempunyai
kewenangan yang mengatur proses belajar di dalam kelas untuk mencapai tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan.
l Dalam perencanaan, evaluasi, dan supervisi, pihak sekolah berhak
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, serta mensupervisi segala aktivitas
agar berjalan sesuai program yang disusun dan dapat ditindaklanjuti.
l Dalam pengelolaan kurikulum, sekolah bersama stakeholder yang
ada dapat mengelola sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat
di samping kurikulum yang bertaraf nasional dan internasional
l Dalam ketenagaan, sekolah dapat
merencanakan dan menghitung kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
untuk melengkapi dan memenuhi kekurangan tenaga yang sudah ada serta
disesuaikan dengan dana yang dimiliki.
l Dalam fasilitas, sarana dan
prasarana dapat diadakan sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan memperhatikan
kondisi situasi lahan, tanah dan dana yang tersedia.
l Dalam keuangan, pengelolaannya
harus terbuka atau transparan, jujur, dan akuntabel ( dapat dipertanggungjawabkan )
l Dalam pelayanan siswa, sekolah
dalam melaksanakan PBM harus lebih mengutamakan kepentingan, kepuasaan dan
tingkat pelayanan yang menyenangkan dan memuaskan.
l Dalam PSM, sekolah harus selalu melibatkan
masyarakat agar mau dan mampu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan
sekolah serta andil dalam mengambil keputusan bersama.
l Dalam budaya sekolah, sekolah
harus membiasakan dan membudayakan sikap, tingkah laku, akhlak yang baik dan
displin serta saling menghargai satu sama lain dalam lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat.
2.1.3.
Tujuan dari MBS
Adapun pelaksanaan MBS memiliki tujuan
sebagai berikut :
a.
Memandirikan/ memberdayakan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan atau
mencapai sekolah efektif.
b.
Memberdayakan sumber daya yang tersedia
c.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dlm penyelenggaraan
pendidikan dgn mengambil keputusan bersama.
d.
Meningkatkan tanggung jawab sekolah terhadap orangtua, masyarakat, dan
pemerintah dalam hal mutu pendidikan.
e.
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah.
f.
Meningkatkan efisiensi, relevansi, dan pemerataan pendidikan.
2.1.4.
Alasan Menerapkan MBS
Sekolah banyak menerapkan MBS karena
beberapa alasan sebagai berikut:
a. Sekolah lebih tahu kebutuhan.
b. Pengambilan keputusan oleh sekolah lebih
cocok oleh sekolah sendiri.
c.
Penggunaan sumberdaya lebih efisien dan efektif.
d. Sekolah lebih bertanggung jawab thd mutu
pendidikannya.
e. Dapat merespon aspirasi lingkungan secara
cepat.
f. Sesuai UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003.
g. Alasan untuk mencapai Sekolah Efektif
2.2 Tinjauan tentang Sekolah
yang Efektif dan Unggul
Menurut
Edward (1979 ) dalam teori Effective school, sekolah efektif adalah
sekolah yang menekankan pentingnya
kepala sekolah yang tangguh dalam mengelola sekolah. Sedangkan sekolah unggul
adalah sekolah yang menekankan kepada kemandirian dan kreatif sekolah yang
menfokuskan diri pada perbaikan pendidikan.
Sekolah yang efektif dan unggul menjanjikan peningkatan budaya mutu,
pengembangan kesempatan belajar, memelihara kendali mutu, dan penggunaan
pengetahuan dan informasi secara efisien.
Menurut Edward juga bahwa sekolah efektif dan unggul memiliki indikator sebagai berikut: (1) memiliki visi dan misi
untuk meraih prestasi atau mutu yang tinggi, (2) warga sekolah berkomitmen
tinggi untuk berprestasi, (3) Program pengadaan staf sesuai dengan iptek, (4)
Adanya kendali mutu ( quality control ), dan (5) Adanya perbaikan mutu
berkelanjutan ( continous quality improvement )
(6) Adanya komunikasi dan dukungan intensif orang tua siswa dan masyarakat.
Untuk membentuk sekolah yang efektif dan unggul harus
memiliki beberapa pilar sekolah yang efektif unggul antara lain: (1) visi dan misi yang jelas, (2) kepala sekolah yang professional, (3) guru yang profesional, (4) lingkungan belajar yang kondusif, (5) ramah siswa, (6) manajemen yang kuat, (7) kurikulum yang luas dan berimbang, (8) penilaian dan pelaporan prestasi
siswa yang bermakna, dan (9) pelibatan
masyarakat yang tinggi
Untuk membangun sekolah yang efektif dan
unggul harus memiliki tim yang handal dalam rangka mewujudkannya. Tim yang
handal akan berpengaruh terhadap keberhasilan mencapai tujuan. Untuk itu, di
bawah ini akan diberikan beberapa ciri-ciri tim handal adalah sebagai berikut : kepemimpinan partisipatif, bertanggung jawab, komunikasi yang lancar, bekerja sejalan dan
setujuan, fokus
pada masa depan, fokus pada tugas dan melibatkan setiap orang, kreatif, dan merespon dengan
cepat
Sedangkan syarat-syarat tim handal
yang harus dimiliki dalam rangka membangun sekolah efektif dan unggul antara
lain : (1)
kesadaran tentang
kebersamaan dari semua anggota tim,(2)
hubungan interpersonal
yang baik. Anggota mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dan saling belajar
sesama anggota, (3) kemampuan atau kompetensi untuk
bekerja mencapai tujuan, (4) visi, misi, dan tujuan yang akan
dicapai, (5) prioritas: tahu apa yang harus
dilakukan, oleh siapa, apa berikutnya, kapan tujuan tercapai, (6) pembagian peran yang jelas: siapa
dan kapan tugas harus diselesaikan atau menyerahkan tugas pada anggota yang
lebih mampu,
(7) pengambilan
keputusan: Otoritas dan garis pengambilan keputusan dipahami jelas, (8) penyelesain konflik: dilakukan secara terbuka dan dianggap
penting sebagai bagian dari pengembangan profesi, (9) penghargaan terhadap ciri individu: anggota merasa
keunikan diterima dan dimanfaatkan, (10) norma: norma untuk bekerja sama dibuat dan
dijadikan acuan oleh semua anggota, (11) efektifitas: pertemuan/rapat
bersifat efisien dan produktif , (12) keberhasilan bersama: anggota tahu kapan tim mencapai keberhasilan dan
dirayakan secara bersama, (13) kesempatan
pelatihan: Kesempatan untuk umpan balik dan peningkatan keterampilan diberikan
kepada anggota, dan (14) komunikasi
yang terbuka.
Adapun tahap-tahapan untuk menuju tim handal dalam rangka membangun sekolah
efektif dan unggul antara lain :

l Tahap forming adalah bila suatu
tim baru saja terbentuk dan masih belajar untuk mengenal satu sama lain,pada
masa ini sedikit pekerjaan baru dapat diselesaikan
l Tahap storming adalah saat yang
menegangkan dimana terjadi tarik ulur, kondisi dimana anggota tim akan mencoba-coba.
l Norming adalah saat dimana
masing-masing peran anggota diterima, perasaan tim berkembang, dan anggota tim
berbagi informasi secara bebas.
l Performing adalah dimana tingkat
optimal akhirnya dicapai dalam hal produktifitas, kualitas, pengambilan keputusan alokasi sumber, dan
terjadi saling ketergantungan interpersonal.