Selasa, 10 November 2015


GRAND DESAIN SMS DALAM MBS UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN UNGGUL
  DI SDN 3 TAMBAK  KABUPATEN GRESIK
 TAHUN 2015


MAKALAH

Oleh :
WALUYO ISKAK, S.Pd.MM
NIP.19710307 199605 1 001















SEKOLAH DASAR NEGERI 3 TAMBAK KABUPATEN GRESIK
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2015
Jalan Lapangan Tambak Desa Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik
                          Kod Pos 61182 Email: waluyoiskak@gmail.com No.Hp.085706214067
                                                                            
                                                                           BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
       Perwujudan Pendidikan berkualitas adalah menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, masyarakat, pihak swasta dan stake halder pendidikan, utamanya orang tua peserta didik. Peserta didik yang dimaksud adalah subyek pendidikan yang dipersiapkan untuk menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional dalam bidangnya masing-masing. Hal ini sangat diperlukan unuk mengantisipasi era kesejagatan, khususnya globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, Asia Pasifik dan Dunia ( Mulyasa.2003: 4 )
       Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun secara inovatif. Hal tersebut  diamanatkan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Bab II pasal 3. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ( UU RI No. 20 tahun 2003: 8 ).
      Sehubungan dengan tujuan pendidikan Nasional yang berkualitas maka berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, pihak swasta dan stakeholder pendidikan. Namun  fakta di lapangan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang jauh dari harapan dan tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini terjadi juga di lembaga penulis  yaitu di SDN 3 Tambak . Di antara permasalahan yang ada di SDN 3 Tambak  sebelum kepemimpinan penulis sebagai kepala sekolah  yaitu (1) krisisnya kepercayaan guru-guru terhadap kepala sekolah, (2) kurang harmonisnya hubungan antara sekolah dengan masyarakat, (3) Manajemen sekolah yang tidak akuntabel, (4) lingkungan sosial budaya yang kurang kondusif, dan (5) terhambatnya PBM di kelas.
        Berhubungan dengan pendidikan berkualitas  maka diperlukan sekolah yang unggul agar dapat menjamin kualitas dan tingkat keberhasilan yang bisa dipertanggungjawabkan. Bertolak dari permasalahan di atas maka penulis memiliki tanggung jawab yang besar dan berat untuk menata, mengubah serta membangun sekolah yang unggul.  Untuk itu, penulis tertarik dan perlu menulis gagasan dengan judul ’’ Grand Desain  SMS  dalam MBS untuk  membangun sekolah yang efektif  dan unggul di SDN 3 Tambak   Kec. Tambak Bawean Gresik  tahun 2015’’.
B.     Fokus Pembahasan
             Masalah yang dibahas dalam penulisan  ini terfokus pada penyusunan, pelaksanaaan dan  bentuk dari hasil pelaksanaan program grand design SMS dalam MBS untuk  membangun  sekolah yang efektif  dan unggul  di SDN 3 Tambak Kecamatan Tambak  Kabupaten  Gresik tahun 2015.

C.     Tujuan Penulisan
           Dalam penulisan  ini tidak terlepas dari beberapa tujuan. Adapun tujuan yang ingin di capai pada kegiatan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.    Mendeskripsikan penyusunan  program grand design  SMS dalam MBS untuk  membangun  sekolah yang efektif  dan  unggul  di SDN 3 Tambak Kecamatan Tambak  Kabupaten  Gresik ?
2.    Mendeskripsikan pelaksanaan  program grand design  SMS  dalam MBS untuk  membangun  sekolah yang efektif dan unggul di SDN 3 Tambak   Kecamatan Tambak  Kabupaten Gresik ?
3.   Mendeskripsikan bentuk dari hasil pelaksanaan program grand  design  SMS dalam MBS untuk  membangun sekolah yang efektif dan unggul di SDN 3 Tambak  Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik ?

D.    Ruang lingkup pembahasan
         Agar tidak menyimpang dari pembahasan maka perlu adanya ruang lingkup peembahasan. Masalah yang dibahas dalam penulisan  ini adalah:
1.      Grand  artinya agung, hebat, menyenangkan dan  design artinya bentuk, pola, mode, rencana. Jadi Grand design artinya bentuk rencana yang besar dan hebat.
2.      SMS adalah  Strategi Meraih Sukses bukan “ short massage service “ 
3.      MBS adalah Manajemen Berbasis Sekolah artinya manajemen yang memberikan otonomi kepada sekolah mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat meningkatkan mutu   
4.      Sekolah yang efektif  adalah sekolah yang memiliki program yang jelas, tepat, dan terinci dan dilaksanakan dengan langkah  secara bertahap, sesuai prioritas dan berkesinambungan sesuai program sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
5.      Sekolah yang unggul adalah sekolah yang memiliki kelebihan, ciri khas, berkarakter, sesuatu yang dibanggakan dan ditampilkan dibanding dengan sekolah-sekolah lain yang ada di lingkungannya.
BAB II
KAJIAN  TEORI 
2. 1.Tinjauan umum tentang MBS ( Manajemen Berbasis Sekolah )
2.1.1  Pengertian MBS
        Pengertian dari manajemen berbasis sekolah  ( MBS ) adalah model manajemen yang memberikan otonomi, keluwesan kepada sekolah mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepsek, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa, masyarakat, ilmuwan dan pengusaha) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan dan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.2.      Fungsi dari MBS
        Keberadaan MBS memiliki fungsi yang penting diantaranya adalah
l  Dalam PBM, guru mempunyai kewenangan yang mengatur proses belajar di dalam kelas untuk mencapai tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.  
l  Dalam perencanaan, evaluasi, dan supervisi, pihak sekolah berhak merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, serta mensupervisi segala aktivitas agar berjalan sesuai program yang disusun dan dapat ditindaklanjuti.  
l  Dalam pengelolaan kurikulum, sekolah bersama stakeholder yang ada dapat mengelola sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat di samping kurikulum yang bertaraf nasional dan internasional
l  Dalam ketenagaan, sekolah dapat merencanakan dan menghitung kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk melengkapi dan memenuhi kekurangan tenaga yang sudah ada serta disesuaikan dengan dana yang dimiliki.
l  Dalam fasilitas, sarana dan prasarana dapat diadakan sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan memperhatikan kondisi situasi lahan, tanah dan dana yang tersedia.  
l  Dalam keuangan, pengelolaannya harus terbuka atau transparan, jujur, dan akuntabel   ( dapat dipertanggungjawabkan )
l  Dalam pelayanan siswa, sekolah dalam melaksanakan PBM harus lebih mengutamakan kepentingan, kepuasaan dan tingkat pelayanan yang menyenangkan dan memuaskan.
l  Dalam PSM, sekolah harus selalu melibatkan masyarakat agar mau dan mampu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan sekolah serta andil dalam mengambil keputusan bersama.
l  Dalam budaya sekolah, sekolah harus membiasakan dan membudayakan sikap, tingkah laku, akhlak yang baik dan displin serta saling menghargai satu sama lain dalam lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.  
2.1.3.      Tujuan dari MBS 
       Adapun pelaksanaan MBS memiliki tujuan sebagai berikut :
a.       Memandirikan/ memberdayakan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan atau mencapai sekolah efektif.
b.      Memberdayakan sumber daya yang tersedia
c.       Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dlm penyelenggaraan pendidikan dgn mengambil keputusan bersama.
d.      Meningkatkan tanggung jawab sekolah terhadap orangtua, masyarakat, dan pemerintah dalam hal mutu pendidikan.
e.       Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah.
f.       Meningkatkan efisiensi, relevansi, dan pemerataan pendidikan.
2.1.4.      Alasan Menerapkan MBS
     Sekolah banyak menerapkan MBS karena beberapa alasan sebagai berikut:
    a.  Sekolah lebih tahu kebutuhan.
b.  Pengambilan keputusan oleh sekolah lebih cocok oleh sekolah sendiri.
c.       Penggunaan sumberdaya lebih efisien dan efektif.
d.  Sekolah lebih bertanggung jawab thd mutu pendidikannya.
e.  Dapat merespon aspirasi lingkungan secara cepat.
f.  Sesuai UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003.
g.  Alasan untuk mencapai Sekolah Efektif
2.2 Tinjauan tentang Sekolah yang Efektif dan Unggul
         Menurut  Edward (1979 ) dalam teori Effective school, sekolah efektif adalah sekolah yang menekankan  pentingnya kepala sekolah yang tangguh dalam mengelola sekolah. Sedangkan sekolah unggul adalah sekolah yang menekankan kepada kemandirian dan kreatif sekolah yang menfokuskan diri pada perbaikan pendidikan.  Sekolah yang efektif dan unggul menjanjikan peningkatan budaya mutu, pengembangan kesempatan belajar, memelihara kendali mutu, dan penggunaan pengetahuan dan informasi secara efisien.
         Menurut  Edward juga bahwa sekolah efektif dan unggul memiliki indikator  sebagai berikut: (1) memiliki visi dan misi untuk meraih prestasi atau mutu yang tinggi, (2) warga sekolah berkomitmen tinggi untuk berprestasi, (3) Program pengadaan staf sesuai dengan iptek, (4) Adanya kendali mutu ( quality control ), dan (5) Adanya perbaikan mutu berkelanjutan ( continous quality improvement )  (6) Adanya komunikasi dan dukungan intensif  orang tua siswa dan masyarakat.
          Untuk membentuk  sekolah yang efektif dan unggul harus memiliki beberapa pilar sekolah yang efektif unggul antara lain: (1) visi dan misi yang jelas, (2) kepala sekolah yang professional, (3) guru yang profesional, (4) lingkungan belajar yang kondusif, (5) ramah siswa, (6) manajemen yang kuat, (7) kurikulum yang luas dan berimbang, (8) penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna, dan (9) pelibatan masyarakat yang tinggi
       Untuk membangun sekolah yang efektif dan unggul harus memiliki tim yang handal dalam rangka mewujudkannya. Tim yang handal akan berpengaruh terhadap keberhasilan mencapai tujuan. Untuk itu, di bawah ini akan diberikan beberapa ciri-ciri tim handal adalah sebagai berikut : kepemimpinan partisipatif, bertanggung jawab, komunikasi yang lancar, bekerja sejalan dan setujuan, fokus pada masa depan, fokus pada tugas dan melibatkan setiap orang, kreatif, dan merespon dengan cepat
           Sedangkan syarat-syarat tim handal yang harus dimiliki dalam rangka membangun sekolah efektif dan unggul antara lain : (1) kesadaran tentang kebersamaan dari semua anggota tim,(2) hubungan interpersonal yang baik. Anggota mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dan saling belajar sesama anggota, (3) kemampuan atau kompetensi untuk bekerja  mencapai tujuan, (4) visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai, (5) prioritas: tahu apa yang harus dilakukan, oleh siapa, apa berikutnya, kapan tujuan tercapai, (6) pembagian peran yang jelas: siapa dan kapan tugas harus diselesaikan atau menyerahkan tugas pada anggota yang lebih mampu, (7) pengambilan keputusan: Otoritas dan garis pengambilan keputusan dipahami jelas, (8) penyelesain konflik: dilakukan secara terbuka dan dianggap penting sebagai bagian dari pengembangan profesi, (9) penghargaan terhadap ciri individu: anggota merasa keunikan diterima dan dimanfaatkan, (10)  norma: norma untuk bekerja sama dibuat dan dijadikan acuan oleh semua anggota, (11)  efektifitas: pertemuan/rapat bersifat efisien dan produktif , (12) keberhasilan bersama: anggota tahu kapan tim mencapai keberhasilan dan dirayakan secara bersama, (13) kesempatan pelatihan: Kesempatan untuk umpan balik dan peningkatan keterampilan diberikan kepada anggota, dan (14) komunikasi yang terbuka.
          Adapun tahap-tahapan untuk menuju  tim handal dalam rangka membangun sekolah efektif dan unggul antara lain :



l  Tahap forming adalah bila suatu tim baru saja terbentuk dan masih belajar untuk mengenal satu sama lain,pada masa ini sedikit pekerjaan baru dapat diselesaikan
l  Tahap storming adalah saat yang menegangkan dimana terjadi tarik ulur, kondisi dimana anggota tim akan  mencoba-coba.
l  Norming adalah saat dimana masing-masing peran anggota diterima, perasaan tim berkembang, dan anggota tim berbagi informasi secara bebas.

l  Performing adalah dimana tingkat optimal akhirnya dicapai dalam hal produktifitas, kualitas,  pengambilan keputusan alokasi sumber, dan terjadi saling ketergantungan interpersonal.